Tebarkan Iman dengan Cinta, Ubah Dunia dengan Prestasi, Dan Jadikan Hidup Penuh Arti....

Full width home advertisement

My Stories

Post Page Advertisement [Top]

Dulu...
Ketika ku masih kecil, ku ditanya :
"Besar nanti mau jadi apa?"
"Dokter bedah" jawabku
Karena ku berpikir, alangkah bangganya jika bisa menyelamatkan nyawa seseorang

Seiring berjalannya waktu, ku mulai tumbuh, ku ditanya lagi : 
"Cita-citanya apa?"
"Insinyur" jawabku kala itu.
Karena pada waktu itu, ku sangat tertarik dengan teknologi yang berkembang pesat. Ingin rasanya menyumbangkan buah ideku untuk membantu kehidupan manusia. Ku juga tertarik dengan robotik, sehingga ku berpikir ingin membuat robot jika sudah besar nanti...

Saat ku beranjak remaja, aku pun sudah matang dan berkeinginan kuat untuk menjadi seorang "Dokter Muslim" yang menerapkan metode pengobatan modern, dan dipadukan pengobatan islami. 

Ku berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia jurusan Pendidikan Dokter. Berbagai usaha tuk masuk PTN impian pun ku jalani. Mulai dari ikut try out akbar di Senayan, les ke guru, belajar tambahan, dll. Tes masuk pun ku ikuti. Pertama, ku ikut seleksi masuk (SIMAK) UI. ternyata memang susah tesnya. Aku pun pesimis. Kedua, Ujian Masuk Bersama (UMB) PTN ku hadapi. Tesnya pun kurasa sulit sekali mengerjakannya. Aku pesimis lagi.

Alhamdulillah, ku mendapat kesempatan tes beasiswa dari Departemen Agama. Tanpa ragu-ragu lagi, ku memilih jurusan pendidikan dokter. Tapi ternyata tidak ada pilihan di UI, melainkan di UIN Jakarta, UGM Yogya, dan UNAIR Surabaya. Diantara 3 pilihan. Ku mulai bingung. Lalu, ku lihat kapasitas peserta yang di terima di tiap PTN tsb. Diantara 3 PTN itu, UIN Jakarta lah yang paling besar peluangnya. Maka ku pilih UIN Jakarta dengan pilihan pertama Pendidikan Dokter. Karena disediakan dua pilihan, maka untuk pilihan ke dua, Ku pilih Farmasi. Ku hanya berharap lolos di pendidikan dokter. Tidak sama sekali untuk farmasi...

Itulah yang ku alami dulu. Sekarang , ku sudah kuliah. Pendidikan Dokter? TIDAK! Di Universitas Indonesia? TIDAK! Lantas?
Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-lah tempat berlabuhku. Ku tidak lolos SIMAK UI dan UMB PTN. Tapi ku lolos beasiswa Depag. Hanya saja tidak di Kedokteran, melainkan.... ya gitu lah...
Walaupun ada rasa senang mendapat beasiswa, tapi ada rasa menyesal, mengapa.. ku tidak lolos di kedokteran?! Rasanya pupus sudah impianku menjadi dokter... Apoteker? Masih belum bisa ku terima...

Dua Semester telah ku lalui di farmasi. Kadang ku merasa nyaman di farmasi, tapi terkadang juga ku merasa ingin pindah. Kadang ku merasa iri kepada teman-teman yang di pendidikan dokter. tapi kadang juga ku bersyukur tidak masuk pendidikan dokter, karena jadwal mereka yang begitu padat sehingga sangat sedikit sekali waktu tuk liburan.

Sampai sekarang pun keinginanku menjadi dokter belum hilang. Ku yakin, walaupun  tidak bergelar "dr." pada namaku, tapi, suatu saat nanti orang akan memanggilku "Dokter!"....










Pasti Bisa!!!
Amiiiiin.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib