Kamis, 29 Agustus 2013 - Aku masih memiliki waktu 3 hari lagi
di Jepang sampai kepulanganku tanggal 31 Agustus. Pada hari ini kami akan
berjalan-jalan mengelilingi tokyo. Tempat yang kami rencanakan untuk dikunjungi
adalah Imperial Palace, Tokyo Metropolitan Goverment, Harajuku, dan malamnya di
Tokyo Skytree. Pada hari itu kami membeli tiket Tokyo Furii Kippu (one day
pass) untuk bisa menggunakan semua jalur kereta metro, subway, dan JR serta
menggunakan bus secara gratis di Tokyo sepuasnya seharian. Harga tiketnya 1.580
yen. Seperti biasa, dari Balai Indonesia kami selalu berjalan kaki menuju
stasiun Meguro meskipun jaraknya cukup jauh. Setiap berjalan-jalan, kami selalu
membawa Tokyo Handy Guide dan Map
jalur kereta Tokyo yang bisa diambil secara gratis di stasiun-stasiun.
Tempat yang pertama kami kunjungi adalah Imperial Palace. Ini
adalah istananya raja Jepang. disini kami tidak masuk ke dalam istananya karena
ditutup dan hanya khusus anggota kerajaan saja yang bisa masuk. Tapi
pemandangannya bagus sekali untuk dijadikan latar berfoto-foto ria.
Setelah itu kami pergi ke Shinjuku, untuk mengunjungi Tokyo Metropolitan Goverment, gedung
pusat pemerintahan Jepang. Tempat ini
memang dijadikan tempat wisata, tidak terkhusus bagi anggota dewan saja. Disini
kami mendapat Tour gratis dari guide orang Jepang. setiap orang
diberikan tas dan map gedung tersebut. Kami berjalan-jalan dalam gedung sambil
mendapat penjelasan dari pemandu kami dengan bahasa inggris. Sampai di akhir tour kami diajak untuk naik ke lantai paling
atas gedung, yaitu lantai 45. Di lantai ini, kami dapat melihat hampir
keseluruhan kota Tokyo. Pemandangannya sangat bagus. Apalagi jika kita ke
sininya musim dingin, maka bisa terlihat gunung Fuji. Tapi karena sekarang
musim panas, jadinya gunungnya tertutup oleh kabut-kabut.
TMG Tour Guide |
didepan TMG building |
Pemandangan dari lantai 45 TMG |
Foto bersama TMG tour guide |
Dari Shinjuku, kami pergi ke Harajuku, tepatnya ke Takeshita dori (Takeshita street). Disini merupakan tempat belanja-belanja pakaian-pakaian khas Harajuku yang nyentrik. Kami juga mampir ke Daiso, toko yang menjual barang-barang dengan harga 105 yen. Semua barang yang ada di toko ini, jika tidak ada tulisan harganya, berarti harga barang tersebut adalah 105 yen (100 yen + 5 yen pajak). Suasananya sangat ramai, dan juga banyak ku temukan orang-orang yang berpakaian yang nyentrik.
Takeshita dori, Harajuku |
Malam hari setelah dari Harajuku, kami menuju Tokyo Skytree yang merupakan bangunan
tertinggi ke dua di dunia setelah Burj
Khalifa di Dubai. Bangunan ini merupakan sebuah menara broadcasting tertinggi di dunia. Kita dapat naik ke dua dek
observasinya, yang pertama berada di ketinggian 350 meter dan kedua 450 meter
dari tanah. Total tinggi menara ini adalah 634 meter. Tapi untuk naik ke atas
harus merogoh kocek yang sangat mahal. Kami pun hanya foto-foto diluar saja,
yang penting keliatan latar Skytree
–nya.
di bawah Tokyo Skytree |
Di hari berikutnya, Jum’at, 30 Agustus, yang merupakan hari
terakhir bagi teman-teman dari UNAIR. Dan aku masih memiliki satu hari lagi
bersama seorang teman sekelasku, Delvina. Kami berencana untuk belanja
oleh-oleh buat di bawa ke Indonesia. Karena hari jum’at, kami berangkat setelah
sholat Jum’at di Balai Indonesia. Banyak orang-orang Indonesia yang jum’atan
disini. Kami juga mendapat kenalan mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Kyoto
Univ. Yang baru selesai mendaki gunung Fuji. Kami sedikit berbincang-bincang
dan menanyakan pengalamannya mendapatkan beasiswa studi di Jepang.
Setelah Jum’atan, kami berangkat pergi untuk belanja
oleh-oleh. Kami terpecah menjadi 3 kelompok, ada yang ke Nakano, Harajuku, dan
Asakusa. Aku pergi ke Nakano bersama seorang teman dari UNAIR, Wimzy. Tujuan
kami adalah membeli KitKat rasa greentea yang merupakan kitkatnya khas Jepang
yang tidak dijual di negara manapun selain di Jepang. selain rasa greentea, ada
juga rasa bunga sakura, dan satu lagi aku lupa, yang merupakan rasa kitkat khas
Jepang. setelah berkeliling Nakano
Broadway, akhirnya dapet juga. Sepulang dari Nakano, tadinya kami berdua
mau mampir ke Tokyo University ( Todai = Tokyo Daigakuen) untuk sekedar berfoto
saja. Tapi kami salah naik kereta dan waktunya sudah keburu malam, akhirnya
langsung balik ke Balai Indonesia.
Malam harinya, teman-teman dari UNAIR berpamitan pulang,
karena pesawat mereka take off jam 12
malam. Jadilah hanya tinggal berdua saja di sini, karena kami baru pulang esok
harinya. Untung penjaga gedungnya sangat baik. Pada malam itu, aku ingin
menarik uang dari ATM, tapi kesusahan mencari ATM yang berlogokan MasterCard.
Aku pun diajak pergi ke Naka Meguro dengan salah satu guru yang tinggal di sana
bersama satu orang indonesia yang bekerja di sana. Kami pergi ke Don Quijote,
yang katanya tempatnya orang Indonesia beli oleh-oleh kalo mau pulang. Tapi
karena sudah kehabisan duit, jadi ga beli apa-apa. Kami bertiga berjalan kaki
dari Balai Indonesia ke Don Quijote yang jaraknya lumayan jauh dan bikin capek,
lebih jauh dari jarak ke stasiun Meguro. Sambil jalan, sambil cari-cari ATM
juga buat narik duit.
Esok harinya, Sabtu 31 Agustus 2013, kami berdua berangkat
dari Balai Indonesia dengan membawa koper dan tas menuju stasiun Shinagawa
dengan menaiki Kereta JR. Pada hari itu kami membeli tiket Tokunai Pass ( JR
one day Pass), sehingga bisa naik kereta JR sepuasnya seharian seharga 730 yen.
Di stasiun Shinagawa, kami menitipkan koper dan tas kami di koin loker. Loker
ini bisa digunakan siapa saja dengan 3 macam ukuran, loker kecil 300 yen,
sedang 400 yen, dan besar 500 yen. Kami menyewa 2 loker besar untuk koper dan
tas kami. Setelah itu, kami pergi berkeliling Tokyo ke tempat-tempat yang
dilalui oleh kereta JR Yamanote line.
Nitip barang di koin loker |
Pagi-pagi dari Shinagawa kami pergi ke Akihabara lagi karena
ada sesuatu yang mau dibeli. Karena masih terlalu pagi, toko-toko pun masih
banyak yang tutup. Tapi, meskipun masih tutup, antrian orang yang mau masuk ke
toko itu sudah panjang sekali. Di sini kami bertemu dengan orang India yang
tinggal di sana, Orangnya sangat baik sampai mau mengajak kami ke rumahnya, dan
mau memberi uang karena waktu itu kami sedang mencari-cari ATM. Tapi kami
menolaknya, karena ga enak aja.
Setelah dari Akihabara, kami mapir ke Ueno Park. Taman Ueno
ini sebenarnya paling menarik dikunjungi jika musm sakura bermekaran. Seluruh
jalan dipenuhi dengan bunga sakura. Tapi karena lagi musim panas, jadi hanya
pohon-pohon hijau saja. Disini juga terdapat kuil-kuil kecil dan juga kebun
binatang. Kami tidak masuk ke kebun binatangnya karena bayarnya lumayan,
sekitar 2000 yen. Jadi Cuma foto-foto aja di Ueno Park.
Hachiko Statue |
Keramaian Shibuya ketika menyebrang jalan |
Puas berkeliling Akhibara – Ueno – Shibuya, kami kembali ke
stasiun Shinagawa, mengambil koper kami dan berangkat menuju Haneda
international Airport menggunakan Kereta Keikyu line seharga 400 yen.
Perjalanan memakan waktu 15 menit. Sampai disana sekitar jam setengah enam
sore. Kami beristirahat di ruang tunggu sambil menunggu waktu check in pesawat
pada jam 20.40. Setelah Check in, pesawat kami take off pada jam 12 malam.
Pengalaman selama di Jepang benar-benar sangat menarik dan
menyenangkan. Banyak pengalaman dan teman baru yang didapat. Setelah 10 hari
disana, ingin rasanya lebih lama lagi tinggal disana. Bener-bener betah tinggal
disana. Meskipun kendalanya adalah susahnya mencari makanan halal dan juga
tempat khusus ibadah.
Lanjut ke APPS Japan : Behind The Story
Lanjut ke APPS Japan : Behind The Story
Tidak ada komentar:
Posting Komentar