Kegiatan Asia Pacific Pharmaceutical Symposium di Jepang
berlangsung selama 6 hari. Para peserta tinggal di APA Hotel Tokyo Bay Makuhari
di Chiba. Sedangkan kegiatan berlangsung di Toho University. Jaraknya tidak
terlalu jauh, sekitar 30 menit jika menggunakan bus dari hotel. Setiap hari
kami berangkat dari hotel jam 07.30 untuk berangkat ke kampus dan acara selesai
sekitar jam 10 malam. Makan nasi cuma dikasih siang hari, sedangkan pagi hanya
dikasih 2 bungkus roti, dan malam hanya disediakan snack-snack saja.
Alhamdulillahnya panitianya menyediakan makanan halal, jadi kita tidak perlu
khawatir untuk makan. Setiap disajikan makanan, panitianya pun selalu
menjelaskan apakah makanan tersebut halal apa tidak, meskipun tidak tahu juga
apakah mereka benar-benar paham mengenai hakekat halal sebenarnya.
Selama enam hari itu, kami disuguhkan dengan acara-acara
yang menarik, apalagi dengan pelayanan panitia Jepangnya yang ramah. Di hari
pertama, diselenggarakan opening ceremony yang dilanjutkan dengan simposium 1. Setiap
ingin mengikuti workshop dan simposium, kami harus meminta cap stempel kepada
panitia di nametag kami, karena cap tersebut akan menjadi syarat untuk
mengikuti Gala Night di akhir acara.
Pada simposium 1 menjelaskan tentang ‘purpose and issues of self-medication
in an aging society’. Tapi memang karena penyampaiannya kurang menarik
dan ngomong inggrisnya juga kurang jelas, ketika kulihat sekeliling, banyak
peserta yang terlihat bosan, ngantuk, bahkan sampai tidur pulas. Setalah itu
dilanjutkan dengan workshop-workshop yang diselingi dengan coffee break dan
lunch sampai jam 3 sore. Karena aku sedikit telat mendaftar workshopnya,
akhirnya di hari pertama hanya ikut regional
meeting dan presentasi para peserta lomba poster saja. Pada regional meeting ini, para official delegates dari organisasinya
masing-masing melaporkan kegiatan-kegiatannya selama 1 tahun kebelakang,
kemudian dilanjutkan dengan pemilihan pengurus APRO selanjutnya dan tuan rumah
APPS tahun berikutnya. Dan pada sesi poster, hanya mendengar presentasi para
peserta lomba tentang posternya dan melihat-lihat poster-poster.
Regional Meeting |
persiapan kampanye |
ngukur tensi |
Sore harinya, kami berkampanye
keliling kota dengan meneriakkan kalimat-kalimat bahasa jepang, karena memang
masyarakat jepang mayoritas tidak mengerti bahasa inggris. Kalimat yang kami
teriakkan ada 3 :
- Shirou Kusuriwo ( tambah pengetahuanmu tentang obat-obatan! )
- Mamorou Kenko ( Jaga Kesehatanmu! )
- Tayorou Yakuzaishi (konsultasikan obat dengan Apoteker! )
Kampanyenya
berlangsung seru dan ramai. Kami pun dikawal oleh beberapa orang polisi. Banyak
warga yang melihat kami dan ada beberapa yang mengambil foto. Suaraku hampir
habis saat itu karena teriak terus-terusan.
foto peserta Indonesia |
Setelah berkampanye, kami pun
berkumpul per kelompok untuk Photo group contest. Tiap kelompok berfoto dengan
tema yang sudah ditentukan dan dengan gaya yang semenarik mungkin. Kelompokku
kebagian tema tentang medical check up, jadilah fotonya seperti ini.
Group Photo |
Di hari ke tiga, workshop yang
ku ikuti adalah Global Health.
Workshop ini berlangsung selama 2 sesi yang diselingi dengan coffee break. Pada workshop ini kita
dituntut untuk menyelesaikan suatu kasus kesehatan yang terjadi di Honduras,
yang terletak di tengah benua Amerika. Disana sedang maraknya penyakit
pertusis. Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis yang mengganggu
pernafasan. Pertusis ini dapat menular melalui batuk atau saliva dan kontak
tangan dengan saliva atau nasal mucus. Jika tidak segera ditangani, penyakit
ini dapat menyebabkan kematian. Yang menjadi masalah disini adalah Drug supply, karena memang terletak di daerah pedalaman
yang sulit untuk dijangkau.
Pertama kami disuruh untuk
menganalisis penyebab kematian seorang anak berusia 8 tahun yang tinggal di
daerah tersebut karena pertusis. Setiap orang diberikan lembar kasus dan
menganalisnya kemudian dituliskan dalam karton besar untuk dipresentasikan. Pada
sesi dua, kasus yang diberikan pun semakin sulit. Kami disuruh untuk
menganalisa masalah drug supply yang
terjadi disana, kemudian merancang sebuah proyek untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
pemateri simposium sesi 1 |
Di hari ke 4, tidak diadakan
workshop karena jadwal pada hari itu adalah Field
trip dan explore Japan. Insyaalllah
akan diceritakan di posting selanjutnya. Lanjut ke hari ke lima yang merupakan
hari terakhir APPS. Di hari ini diadakan Final untuk Patient Counseling Event dan Clinical
Counseling event, serta simposium 3 dan Closing
ceremony.
Itulah kegiatan workshop yang diadakan selama APPS
berlangsung. Yang menariknya adalah, setiap hari mendapat kenalan baru. Setiap
berangkat ke kampus, sengaja aku memilih bangku bus yang kosong disampingku,
agar bisa diduduki oleh peserta lain yang belum ku kenal. Ataupun ketika di
kelas saat workshop. Tiap kali kenalan, saling bertukar kartu nama, sampai 1
box kartu nama yang kubawa akhirnya habis dibagikan. Terkadang kami saling
menceritakan tentang negara kami masing-masing. Dan saling mengajak untuk
mengunjungi negaranya masing-masing. Pernah juga beberapa kali ku ditanya
tentang islam. Apakah perempuan dalam islam harus berpakaian tertutup? Mengapa?
Apa bedanya makanan halal dan makanan yang biasa mereka makan? Dan lain-lain.
Jadilah kuberikan kultum sebentar kepada mereka-mereka yang bertanya. Untuk
sholat pun disediakan ruang kelas di kampus khusus untuk sholat. Tapi setiap
hari selalu saja ada perdebatan arah kiblat. Terkadang arah kiblat laki-laki
berbeda dengan yang perempuan, bahkan terkadang arah kiblat yang perempuan
berbeda-beda.
Selain workshop-workshop yang
diadakan dari pagi sampai sore, malam hari diadakan acara-acara yang menarik
pula. Di hari pertama ada International
Night. Hari kedua ada Japanese Night.
Hari ke tiga Free Night. Hari ke
empat Auction Night, dan hari Kelima Gala Night. Kalo ingin tahu gimana
keseruan malam-malam saat APPS Jepang, silahkan dibaca postingan
selanjutnya......
Lanjut ke Nights In APPS
Lanjut ke Nights In APPS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar