Selain
workshop dan seminar menarik dari pagi sampai sore, panita APPS juga memanjakan
kami di malam hari dengan acaranya yang seru. Mulai dari malam pertama adalah
International Night, yang bertempat di Camelot
Club di Shibuya. Pada malam ini, setiap negara harus menampilkan performnya
masing-masing. Dari indonesia menampilkan beberapa tarian daerahnya. Begitupun
dengan negara lain yang menampilkan tarian dan nyanyian khasnya. Sambil menonton penampilan dari masing-masing
negara, kita dapat menikmati snack dan
softdrink yang disediakan panitia. Masing- masing peserta diberi koin untuk
ditukarkan dengan softdrink atau pun minumana beralkohol. Di Jepang, syarat
untuk minum minuman beralkohol haruslah berumur 21 tahun keatas. Bagi siapa
saja yang ingin meminumnya harus diberi stempel ditangannya. Tapi karena aku
tidak minum alkohol, jadi Cuma ditukarkan dengan orange juice saja. Sedangkan untuk snacknya kita bebas mengambil
sepuasnya. Acara pun berlangsung meriah. Selain penampilan dan makan-makan,
kami pun berfoto-foto. Karena memang pada malam ini setiap peserta menggunakan
pakaian khas negaranya masing-masing.
Foto dengan Orang Korea |
Dengan orang Malaysia dan Algeria |
Bersama orang Denmark |
Penampilan Indonesia |
Di malam
yang kedua adalah Japanese Night di Funabashi Port Park. Pada malam ini,
kami dipertontonkan tarian-tarian Jepang. Namanya ku lupa, yang jelas semua
penarinya menggunakan topeng dengan mimik wajah yang lucu-lucu. Di malam ini
pula dibuka stand-stand makanan Jepang yang bisa kita beli atau dengan
menukarkan tiket. Saat masuk ke tempat ini, peserta diberi 3 lembar kertas
bertuliskan food 1 lembar dan drink 2 lembar. Kertas itu adalah tiket untuk
membeli makanan atau minuman. Jika tiketnya sudah habis, maka harus membeli
dengan harga yang sudah tertera di menunya. Sebenarnya makanannya kelihatan
enak-enak, tapi sayangnya banyak yang tidak halal. Mungkin hanya onigiri dan
takoyaki saja yang insyaalllah halal. Selain itu ada juga stand kaligrafi
Jepang. Di sini kita bisa meminta sang kaligrafer untuk menuliskan nama kita
dengan huruf kanji Jepang dengan harga 500 yen. Memang cukup mahal, tapi bagus
kok untuk dijadikan kenang-kenangan dari Jepang.
Tari topeng Jepang |
Pada malam
ini juga diadakan Miss APPS Contest.
Ada lima kontestan yang berhasil lolos seleksi, salah satunya dari Indonesia,
dan yang lainnya dari Tailan, Malaysia, Taiwan, dan Jepang sendiri. Para kontestan
menampilkan performnya masing-masing. Dari ke 5 kontestan tersebut, hanya kontestan
Indonesia dan Jepanglah yang penampilannya lain dari yang lain. Kontestan
Indonesia menampilkan permainan biolanya yang merdu dengan membawakan lagu
Bengawan Solo dan juga lagu AKB48 yang berjudul ‘Heavy Rotation’. Dan kontestan Jepang menampilkan suatu kreatifitas
dari menggunting kertas lipat, yang hasilnya menakjubkan. Sedangkan kontestan
lain hanya menyanyi saja. Menurutku, penampilan dari Indonesialah yang paling
bagus dan menyentuh hati penonton. Karena memang pembawaan biolanya yang begitu
merdu.
Kontestan Miss APPS dari Indonesia |
Hari
berikutnya, kami diberi kesempatan untuk pergi kemana saja yang kami suka
karena pada malam ketiga itu adalah Free
Night. Setelah workshop selesai pada pukul 15.00, panitia membebaskan
peserta untuk berkeliling-keliling ke tempat yang diinginkan. Aku pun bersama
dengan beberapa peserta Indonesia lain memutuskan untuk pergi ke Akihabara,
Roppongi, dan Tokyo Tower. Berangkat mulai dari Toho Univ., kami menuju stasiun
kereta terdekat menuju stasiun Ueno, kemudian baru lanjut ke stasiun Akihabara.
Akihabara ini adalah pusatnya elektronik dan Anime. Banyak toko-toko yang menjual
alat-alat elektronik dan action figure anime Jepang.
Setelah
puas di Akihabara, kami berangkat ke Roppongi karena katanya disana ada
festival. Tapi sayang sekali kami datangnya telat. Acara berlangsung dari mulai
jam 7 sampai jam 9 malam. Saat kami datang,
acara sudah hampir mau selesai. Ya sudah, akhirnya kami hanya
berfoto-foto saja disana, dan langsung berangkat menuju Tokyo Tower.
Kami sampai
di stasiun Akabanebashi, stasiun dekat
Tokyo Tower, sekitar jam setengah 10 malam. Tokyo Tower sudah mulai terlihat
ketika keluar dari stasiun. Kemudian kami berjalan menuju Tokyo Tower. Karena
sedikit lapar, akhirnya kami mampir ke Sevel untuk beli makan dan minum. Pada
waktu itu kami lihat Tokyo tower masih menyala terang. Setelah beristirahat
sejenak, kami melanjutkan perjalanan kami. Tapi sayang sekali, ketika kami
sampai, lampu cahaya Tokyo Tower pun mati. Sungguh sangat tidak beruntung tidak
dapat berfoto di bawah tokyo tower yang menyala. Kami pun akhirnya hanya
berfoto di bawah Tokyo Tower yang mati, kemudian kembali menuju stasiun. Ketika
kami sampai di Sevel tempat kami beli makanan sebelumnya, tiba-tiba kami
melihat Tokyo tower yang kembali menyala terang. Akhirnya kami pun memutuskan
untuk kembali lagi kesana. Karena dikejar oleh waktu yang semakin malam dan
katanya pun kereta terakhir di stasiun hanya sampai jam 11 malam, kami berlari
dan buru-buru berfoto di bawah cahaya Tokyo Tower tersebut. Setelah itu kami
langsung bergegas kembali lagi ke stasiun kereta. Waktu itu sebenarnya sudah
pukul 11 lewat dan kereta yang kami naiki adalah kereta-kereta terakhir untuk
menuju hotel kami. Alhamdulillah masih dapet kereta. Pada malam itu sungguh
sangat melelahkan karena kami harus berlari-lari terus karena takut kehabisan
kereta.
Bersama dengan teman-teman Indonesia lain di Tokyo Tower |
Auction Night adalah acara di malam yang ke 4 yang bertempat di Sumida Riverside Hall. Pada malam ini, masing-masing negara mendaftarkan barang-barang khas negaranya untuk dilelang, dan dana hasil lelang tersebut nantinya akan digunakan untuk kegiatan sosial. Acaranya berlangsung meriah. Setiap barang yang dilelang dimulai dari harga 1000 yen. Bagi siapa saja yang ingin menawarkan harga, maka harus mengangkat kipas bernomor yang sudah diberikan. Barang lelang yang paling tinggi harganya adalah Jas lab dari Denmark dengan beberapa gambar dan tulisan ‘IPSF’ yang laku terjual dengan harga 13.000 yen yang dibeli oleh orang Australi. Padahal awalnya ku berpikir tidak ada yang mau atau hanya laku dengan harga murah, tapi ternyata sebaliknya.
Pada malam
ini juga dilakukan voting Miss APPS Contest.
Sebelumnya ke 5 kontestan diberikan masing-masing 2 pertanyaan yang harus
dijawab. Kemudian semua peserta berhak mem-voting
pilihannya dengan memasukkan sumpit yang sudah dibagikan sebelumnya ke dalam
tempat yang telah disediakan sesuai dengan nama-nama kontestan. Dan pada
akhirnya pun kontes ini dimenangkan oleh kontestan dari Indonesia. HOREEE.....,
peserta Indonesia pun bersorak-sorak gembira. INDONESIA.... INDONESIA... Dari
penampilannya saja sudah ketebak sebenarnya, Indonesialah yang akan menang.
Apalagi bukan hanya penampilannya saja yang bagus, tapi juga karena memang
orangnya Cantik. Kireii .....
Selama
acara berlangsung, setiap negara membuka standnya masing-masing di
samping-samping ruangan. Stand Indonesia pun termasuk yang paling ramai
dikunjungi. Di sini kami menghidangkan snack-snack khas Indonesia. Bahkan saos,
bon cabe, dan sambal terasi pun kami hidangkan dan ditawarkan kepada peserta
yang datang. Bermacam-macam ekspresi wajah peserta negara lain ketika mencicipi
pedasnya sambal terasi yang kami bawa. Apalagi ketika orang Jepang yang
mencobanya, pasti kepedesan. Makanan di Jepang memang tidak ada yang pedas, dan
di restoran-restoran atau warung makan pun tidak disediakan saos atau sambal.
Dan
tibalah di malam terakhir (ke 5) yaitu
Gala Night, yang diadakan di Hotel Otani,
bersebelahan dengan hotel tempat tinggal kami. Seluruh peserta dan juga panitia
berpakaian dan berdandan maksimal pada malam ini. Hampir semua Laki-laki
memakai Jas dan dasi, dan yang perempuan memakai gaun-gaun mereka agar terlihat
menarik. Ada beberapa panitia perempuan Jepang yang menggunakan Kimono, dan
selalu menjadi incaran berfoto bagi peserta lainnya. Malam ini adalah malam
terakhir kami dalam agenda APPS tahun ini. Kami semua menikmati hidangan lezat
yang disediakan oleh panitia, dan juga
mencari orang-orang yang diajak untuk foto bersama. Di penghujung acara, kami semua kumpul bersama
kelompok kami masing-masing untuk berfoto bersama. Pada waktu itu benar-benar
kurasakan pertemanan kami semua semakin dekat, dan ingin rasanya acara APPS ini
diperpanjang lebih lama lagi beberapa hari. Kami pun berjanji untuk tetap saling
berhubungan via online. Kami semua berharap dapat bertemu lagi di lain waktu.
Group L |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar