Tebarkan Iman dengan Cinta, Ubah Dunia dengan Prestasi, Dan Jadikan Hidup Penuh Arti....

Full width home advertisement

My Stories

Post Page Advertisement [Top]

Sabtu, 3 Desember 2011
                Pagi yang cerah. Pemandangan yang indah di Hotel Santika yang terletak di dekat laut, sehingga pemandangannya sudah terlihat ketika membuka pintu kamar. Pagi ini kami berjalan menuju dermaga. Melewati jembatan kayu yang di kelilingi tanaman bakau/Mangrove. Kami akan pergi ke pulau Bunaken menggunakan kapal. Menikmati keindahan terumbu karang dan ikan-ikan dalam laut.

                Perjalanan dari dermaga Santika menuju pulau Bunaken ditempuh sekitar 10 menit. Melihat keindahan birunya laut dari kapal. Pemandangan pulau-pulau dari laut yang bagus. Ikan-ikan dan terumbu karang di lautan yang bersih dan bening sehingga dapat dilihat dari permukaan laut. Pemandangan alam yang jarang sekali ku lihat.


                Sampai di pulau bunaken. Tepatnya di restoran Nyiur yang terletak di pinggiran laut. Disambut dengan ramah dan disuguhkan kelapa muda. Menikmati segarnya kelapa sambil menikmati pemandangan laut.

                Setelah beristirahat, kami ke tempat penyewaan alat Snorkling. Snorkling tidak seperti diving. Snokling kita hanya berada di permukaan laut saja, menikmati keindahan laut dari permukaan laut. Biaya sewanya Rp 75.000, satu satu set kaca mata renang dan sepatu ‘katak’ atau apalah ku tak tahu namanya. Jika ingin menggunakan baju selam, maka biayanya ditambah 75 ribu lagi, jadi 150 ribu. Aku dan omku hanya menyewa kacamata dan sepatunya saja. Sedangkan tanteku dengan bajunya juga.

                Kata orang sini, jika berwisata ke pulau bunaken, rasanya kurang seru tanpa menyelam. Karena keindahan bunaken terletak pada dalam lautnya yang indah. Tapi aku tidak menyelam. Hanya snorkling saja. Untuk menyelam, kita harus membayar 500 ribu, sudah termasuk trainernya. Sebelumnya, diberi teori sedikit dan harus latihan dulu. Aku juga masih belum berani untuk menyelami lautan.

                Setelah siap, berangkatlah kami ke lautan. Mencari yang daerah yang arusnya kecil. Kami langsung nyebur ke laut. Melihat pemandangan dalam laut, ikan-ikan dan teumbu karang. ‘Subhanallah’ betapa indahnya. Patut disyukuri indonesia masih memiliki laut yang begitu indahnya. Keindahan ini harus dijaga jangan sampai merusak ekosistem laut.
                Tidak puas dengan berada di permukaan laut, terapung-apung saja. Aku mencoba menyelam dan memegang terumbu karang. Akhirnya berhasil, walaupun agak ngap-ngapan. Berenang di laut berbeda dengan di kolam renang. Terasa lebih lelah, karena harus melawan arus. Airnya asin dan terasa agak panas jika masuk ke hidung. Tak tahu lah sudah berapa liter air yang terminum olehku.

                Sekitar 45 menit kami bersnorkling, dan setelah itu kami kembali ke restoran Nyiur untuk makan siang. Seperti biasa, menunya adalah seafood. Setiap kali kami ke restoran, pasti hidangannya seafood. Padahal aku sendiri tidak terlalu suka ikan. Dengan terpaksa ku makan saja, dari pada kelaparan. Minumnya kelapa muda lagi. Segeerr..

                Di sini bukan tempat untuk snorkling dan diving saja. Tapi ada juga pedagang=pedagang pernak-pernik khas Manado dan pakaian-pakaian. Dan ternyata, harganya lebih murah dibandingkan dengan harga yang di ‘Merciful Building.’Nyesel banget!!` Harga di sini bisa setengah harga dari yang dijual di tempat souvenir itu. Memang penyesalan datangnya belakangan. Ku pikir, karena bunaken adalah tempat wisata internasional, harga souvenirnya mahal-mahal. Ternyata berkebalikan. Yang Mahal adalah kamar mandinya. Untuk membilas badan saja biayanya 10 ribu per dirigen. Satu dirigennya kira-kira 10 liter. Air dalam dirigen itu adalah air tawar, bukan air laut. Jadi harus diambil dulu disuatu tempat. Kembali ke dermaga santika menggunakan kapal yang sama, sekitar jam 2 siang. Pada waktu itu adalah acara bebas. Ku gunakan waktu itu untuk istirahat sejenak setelah membersihkan diri.

                Malam hari, sekitar jam 7 malam, kami ber-barbeque ria. Karena pemanggangnya cuma satu, jadi antri dulu. Disediakan berbagai daging, dari ikan, udang, ayam, dan sapi. Disediakan juga satu ikan utuh bagi siapa saja yang ingin memanggangnya. Aku dan omku memanggang sate ayam, ikan, dan juga dagin sapi. Sementara tanteku menjaga anaknya, menyuapinya makan.  Setelah semuanya matang, kami makan bersama, lesehan diatas rerumputan. Padahal yang lainnya duduk di kursi-kursi yang telah disediakan.
                Ahhh..!!, kenyangnya..., puas banget rasanya. Sebenarnya setelah itu ada acara lagi. Tapi karena badan sudah lelah, mata sudah ingin menutup kelopaknya, dan kaki sudah tak tahan berdiri, aku pun pergi ke kamar lebih dahulu dari yang lain. Di kamar, aku ingin bermain game sebentar. Tapi ternyata keinginanku ditolak oleh mata yang sudah tak tahan lagi ingin terpejam.








To be continue....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib