Sabtu, 3 Desember 2011
Sampai di pulau bunaken. Tepatnya di restoran Nyiur yang terletak di pinggiran laut. Disambut dengan ramah dan disuguhkan kelapa muda. Menikmati segarnya kelapa sambil menikmati pemandangan laut.
Setelah beristirahat, kami ke tempat penyewaan alat Snorkling. Snorkling tidak seperti diving. Snokling kita hanya berada di permukaan laut saja, menikmati keindahan laut dari permukaan laut. Biaya sewanya Rp 75.000, satu satu set kaca mata renang dan sepatu ‘katak’ atau apalah ku tak tahu namanya. Jika ingin menggunakan baju selam, maka biayanya ditambah 75 ribu lagi, jadi 150 ribu. Aku dan omku hanya menyewa kacamata dan sepatunya saja. Sedangkan tanteku dengan bajunya juga.
Tidak puas dengan berada di permukaan laut, terapung-apung saja. Aku mencoba menyelam dan memegang terumbu karang. Akhirnya berhasil, walaupun agak ngap-ngapan. Berenang di laut berbeda dengan di kolam renang. Terasa lebih lelah, karena harus melawan arus. Airnya asin dan terasa agak panas jika masuk ke hidung. Tak tahu lah sudah berapa liter air yang terminum olehku.
Di sini bukan tempat untuk snorkling dan diving saja. Tapi ada juga pedagang=pedagang pernak-pernik khas Manado dan pakaian-pakaian. Dan ternyata, harganya lebih murah dibandingkan dengan harga yang di ‘Merciful Building.’Nyesel banget!!` Harga di sini bisa setengah harga dari yang dijual di tempat souvenir itu. Memang penyesalan datangnya belakangan. Ku pikir, karena bunaken adalah tempat wisata internasional, harga souvenirnya mahal-mahal. Ternyata berkebalikan. Yang Mahal adalah kamar mandinya. Untuk membilas badan saja biayanya 10 ribu per dirigen. Satu dirigennya kira-kira 10 liter. Air dalam dirigen itu adalah air tawar, bukan air laut. Jadi harus diambil dulu disuatu tempat. Kembali ke dermaga santika menggunakan kapal yang sama, sekitar jam 2 siang. Pada waktu itu adalah acara bebas. Ku gunakan waktu itu untuk istirahat sejenak setelah membersihkan diri.
Ahhh..!!, kenyangnya..., puas banget rasanya. Sebenarnya setelah itu ada acara lagi. Tapi karena badan sudah lelah, mata sudah ingin menutup kelopaknya, dan kaki sudah tak tahan berdiri, aku pun pergi ke kamar lebih dahulu dari yang lain. Di kamar, aku ingin bermain game sebentar. Tapi ternyata keinginanku ditolak oleh mata yang sudah tak tahan lagi ingin terpejam.
To be continue....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar