Tebarkan Iman dengan Cinta, Ubah Dunia dengan Prestasi, Dan Jadikan Hidup Penuh Arti....

Full width home advertisement

My Stories

Post Page Advertisement [Top]

Rasa syukur ku panjatkan yang sebesar-besarnya kepada Allah atas nikmat-Nya yang telah diberikan kepadaku, yang mana salah satu dari keinginan terbesarku menjadi kenyataan. Ya, pergi ke Jepang merupakan salah satu dari mimpiku sejak dulu. Dan sekarang mimpi itu pun telah berubah menjadi sebuah kenangan yang tidak akan pernah terlupakan.

Rabu, 21 Agustus 2013 – Aku bersama teman sekelasku, Delvina dan kakak kelasku, Ka Indah, akan berangkat ke Jepang untuk berpartisipasi dalam acara Asia Pacific Pharmaceutical Symposium yang ke-12. Acara ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh APRO IPSF (Asia Pacific Regional Office International Pharmaceutical Students’ Federation), yang pada tahun ini, Jepanglah yang menjadi tuan rumahnya. Acara ini diselenggarakan sebagai wadah untuk berkumpulnya mahasiswa-mahasiswa farmasi se-Asia Pasifik. Pada simposium ini, terdapat berbagai macam seminar, workshop, dan perlombaan, serta kampanye kesehatan dan perkenalan budaya. Untuk tema simposium pada tahun ini adalah ‘Self Medication – be your healthcare partner’.

Kami berangkat menggunakan pesawat Air Asia kelas ekonomi promo. Maklumlah, namanya juga mahasiswa, pasti cari yang termurah. Berangkat dari Bandara internasional Soekarno Hatta menuju Haneda International Airport dengan sekali transit di Kuala Lumpur Airport. Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam menuju bandara Kuala Lumpur untuk transit sekitar 3 jam, kemudian dari sana memakan waktu sekitar 7 jam menuju Haneda, sehingga total 12 jam perjalanan. Berangkat pukul 09.30 WIB, dan sampai di Haneda pukul 23.00 waktu Jepang. Perbedaan waktu Jepang dan Indonesia Barat sekitar 2 jam lebih cepat.


Ketika sampai dibandara Haneda, kami bermalam di sana, karena memang panitianya baru bisa jemput jam 9 pagi. Bukan hanya kami bertiga saja yang bermalam di sini, tapi kami juga ditemani oleh peserta simposium lain dari Indonesia, kira-kira 70 orang lebih mahasiswa Indonesia yang berpartisipasi dalam simposium ini. Dan ternyata bukan dari Indonesia saja yang beristirahat di bandara ini, tetapi banyak turis asing dan juga warga negara jepang yang mungkin mereka baru sampai pada malam itu ataupun menunggu keberangkatan pesawat di pagi hari, sehingga kursi-kursi bandara pun penuh dengan orang yang tidur.

Rasa senang bercampur sedih terharu ku rasakan saat itu. Sempat ku ingin menangis saat mulai menginjakkan kaki di bandara Haneda. Akhirnya apa yang kuinginkan dari dulu terwujud. Terima kasih ya Allah, Engkau telah mengabulkan keinginanku ini.

Sambil menunggu panitia yang menjemput, aku berkeliling – keliling dalam bandara. Di lantai 3, banyak toko-toko yang desain arsitekturnya khas Jepang, sehingga atmosfer Jepang pun sudah mulai terasa, meskipun toko-toko tersebut banyak yang tutup. Di lantai 4 tempatnya membeli souvenir-souvenir khas Jepang, dan juga terdapat dek observsasi untuk melihat pemandangan luar bandara menggunakan teropong. Tapi sayangnya harus menggunakan koin 100 yen buat menggunakan teropong tersebut. Saat mulai sampai di Haneda, banyak hal-hal yang sebelumnya membuatku penasaran tentang Jepang yang ingin ku coba, salah satunya adalah toilet. Toilet di sini semuanya menggunakan sensor dan tombol, tidak lagi manual. Sehigga ketika kita sudah duduk, toilet tersebut baru menyala. Ada tombol untuk menyiram, untuk cebok, mengatur kecepatan aliran siraman air, sampai mengatur suhu toilet. Kemudian aku juga mencoba membeli minum di vending machine, meskipun harganya cukup mahal untuk harga minuman, sekitar 100 – 150 yen.
tombol-tombol toilet di Jepang

toko-toko di Haneda masih tutup

sholat di bandara
Karena lamanya perjalanan kami di pesawat dan belum sempat sholat isya dan maghrib, kami mencari tempat untuk sholat. Tapi karna memang bukan negara muslim, tidak ada musola ataupun tempat yang dikhususkan untuk beribadah, akhrinya kami pun sholat di ruang tunggu secara bergantian. Meskipun banyak orang yang mungkin melihat keheranan, tapi kami cuek-cuek aja. Perjalanan yang lama juga membuat perut kami lapar, karena memang tidak memesan makanan di pesawat. Kami pun membuat mie. Untungnya disediakan air panas di Nursery Room. Air panas disitu sebenarnya ditujukan untuk membuat susu untuk bayi, tapi bukan berarti ga boleh buat bikin mie kan??? Dari pada kelaperan. Buat sarapannya aku membeli 2 buah onigiri (nasi kepal).


Sekitar jam 9 pagi, kami berkumpul di lobby lantai 1 bandara untuk dijemput oleh panitia menuju hotel. Dengan menggunakan bus bandara kami diantar ke APA Hotel Tokyo Bay Makuhari, Chiba, tempat kami menginap selama APPS berlangsung. Setiap peserta dikenakan ongkos 1000 yen. Mahal banget ya buat naek bus aja. Padahal kalo ku hitung-hitung sebelumnya, biaya transportasi ke hotel sekitar 500an yen dengan kereta, kalo pake bus pun tidak sampe 1000 yen, ga tau lah, yang penting sampe hotel.

Ketika sampai di hotel sekitar pukul 12.00, kami langsung berbaris mengantri untuk registrasi peserta. Antriannya lumayan panjang. Kami dibagikan nametag dan goody bag yang berisi buku panduan apps dan kaos peserta. Tapi kami baru bisa check in hotel pada jam 2 siang. Akhirnya kami pun berjalan-jalan sekitar hotel sambil foto - foto. Awalnya bingung mau pergi kemana, apalagi cuacanya yang sangat panas, sampai akhirnya kami tahu kalo ada mall didekat hotel, dan kami pun pergi kesana.

my room
Jam 2 siang kami baru bisa masuk kamar dan juga dibagikan makan siang. Kamarku terletak di lantai 27 dengan nomor kamar 2705, dan sekamar dengan mahasiswa indonesia dari UGM. 1 kamar berisi 2 orang, tapi ada juga yang tiga orang. Kamar tersebut dilengkapi dengan fasilitas hotel pada umumnya dan juga disediakan yukata, baju tradisional khas Jepang, yang bisa dipakai selama di hotel tetapi dilarang digunakan untuk ke lobby hotel.Di lantai 27 itu memang kamarnya orang-orang indonesia. Setelah makan dan beristirahat, kami diberitahu oleh panitia untuk bersiap-siap kumpul di lobby hotel jam 18.00 untuk berangkat menuju tempat Welcome Party.

Welcome party berlangsung sangat seru dan meriah. Pertama-tama diputarkan video pembukaan apps, tapi karna akau telat, jadi ga sempet nonton videonya. Kemudian ada sambutan-sambutan dan juga perform dari panitia apps Jepang. Di sini juga disediakan snack-snack yang bisa diambil oleh peserta sepuasnya. Yang menarik adalah ketika games. Semua peserta sudah dibagi menjadi beberapa grup dari A sampai T, tapi tidak diberitahu anggota kelompoknya siapa saja. Jadi, saat welcome party ini kami disuruh untuk berkumpul dengan kelompok kami masing-masing. Kami diberi waktu beberapa menit untuk mencari anggota kelompok, tapi tidak boleh bersuara. Aku sendiri masuk ke dalam grup L. Dengan isyarat jari membentuk huruf L ku acungkan tinggi-tinggi untuk mencari teman sekelompokku yang lain. Sampai akhirnya semua peserta berkumpul dengan kelompoknya masing-masing dan berkenalan satu sama lain. Alhamdulillah, aku mendapat banyak kenalan dari negara lain, ada yang dari Tailan, Taiwan, Singapur, Malaysia, Kanada, Australia, Algeria, dan juga dari Jepang.


Penampilan Panitia APPS Jepang

kumpul per kelompok

Setelah sesi perkenalan selesai, diadakan games perkelompok. Masing-masing anggota kelompok harus mengubah namanya menjadi nama makanan dengan inisial namanya. Misalnya, namaku fikry, dan aku mengubah namaku menjadi Fried Chicken. Begitupun anggota yang lain. Setelah itu kami membuat lingkaran dan setiap anggota kelompok harus meghafal nama makanan semua anggota kelompok. Permainan dimulai dengan satu orang berdiri ditengah yang bertugas untuk menebak siapa yang memiliki nama makanan tersebut. Orang yang disebut nama makanannya harus dengan cepat menyebutkan nama makanan anggota lain sebelum dirinya disentuh oleh orang yang menebaknya. Jika orang yang menebak tersebut lebih dahulu menyentuhnya dari pada menyebutkan nama makanan anggota lain, maka dia bergantian menjadi penebak nama, atau kalo di Indonesia istilahnya yang ‘Jaga’. Permainan berlangsung seru sampai panitia kewalahan memberhentikan peserta, saking asyiknya main.

Selesai acara, kami pun diberitahu oleh panitia untuk persiapan hari esoknya. Karna besok akan diadakan Opening Ceremony, dan juga dimulainya workshop. Setelah itu kami kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat dan bangun di pagi hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib