Tebarkan Iman dengan Cinta, Ubah Dunia dengan Prestasi, Dan Jadikan Hidup Penuh Arti....

Full width home advertisement

My Stories

Post Page Advertisement [Top]


PPAN (Program Pertukaran Pemuda Antar Negara) adalah program yang diadakan oleh Kementrian Pemuda dan Olah Raga merupakan salah satu program Pemerintah dalam mengembangkan generasi muda Indonesia untuk memperluas pengetahuan dan wawasan, sekaligus mempersiapkannya menghadapi tantangan global di masa mendatang. Skema pendanaan berbagai program pertukaran tersebut ditangani oleh Pemerintah Indonesia bersama dengan pemerintah negara-negara sahabat dan juga organisasi lain yang menjadi mitra program yang bersangkutan. Di tingkat provinsi DKI Jakarta, pengelolaan administrasi program pertukaran tersebut secara resmi ditangani oleh Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta (Disorda) bekerja sama dengan mitra utamanya Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) sebagai organisasi perhimpunan alumni program pertukaran.

Ada 5 program pertukaran yang diadakan tahun ini :
1.       Ship for South East Asian Youth Program (SSEAYP)
2.       Indonesia-Canada Youth Exchange Program (ICYEP)
3.       Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP)
4.       Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP)
5.       Indonesia-Korea Youth Exchange Program (IKYEP)

Aku pun ikut seleksi program ini. Awalnya tahu dari teman yang sudah pernah ikut seleksi tahun kemaren, tapi belum lolos, dan dia berencana ikut lagi tahun ini. Aku memilih SSEAYP sebagai tujuanku ikut seleksi.  


Program Kapal Pemuda Asia Tenggara atau yang lebih dikenal sebagai Ship for South-East Asia Youth Program (SSEAYP) merupakan program pertukaran pemuda negara-negara anggota ASEAN dengan Jepang. Secara umum, program ini bertujuan untuk memperkuat jejaring (network) dan pemahaman antarbudaya yang saling menguntungkan (mutual understanding) di antara pemuda Asia Tenggara dan Jepang. Di samping itu, SSEAYP itu sendiri juga dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi pemuda serta memajukan kerjasama internasional melalui pelaksanaan berbagai kegiatan selama program.

Kegiatan SSEAYP dibagi menjadi kegiatan di atas kapal (kegiatan selama kapal berlayar) dikenal dengan sebutan “On Board Activities”. Kapal yang digunakan adalah M.S. Nippon Maru. Dan kegiatan di darat (saat kapal berlabuh, dikenal dengan sebutan “Country Program”).

Kegiatan yang dilakukan antara lain diskusi, solidarity group activities,club activities, courtesy calls, interaction with local youth, dan homestay.

Kegiatan-kegiatan tersebut membuatku tertarik mengikuti program ini. Awalnya, ku kira program ini hanya dilangsungkan di Jepang dengan berlayar di kapal pesiar untuk kembali ke Indonesia. Karena aku sangat tertarik dengan Jepang dan budaya-budayanya, maka tanpa ragu ku memilih program ini dibanding program lain. Setelah ku membaca semua penjelasannya, ternyata tidak hanya dilangsungkan di Jepang, tetapi di 5 negara ASEAN. Tapi tetap saja tujuan utamaku adalah mengunjungi negeri bunga sakura tersebut.

Ketika pendaftaran dibuka, 1 – 10 april, aku langsung mendownload form pendaftarannya. Ku baca apa saja yang harus dilengkapi untuk administrasinya. Ku baca-baca formulirnya, apa saja yang harus diisi. Dan ternyata cukup mudah. Cukup dengan mengisi formulir dan mengirimkan scan KTP Jakarta (karena ku ikut tes jakarta). Ambisiku sangat kuat untuk ikut program ini. Maka ku isi formnya, antara lain berisi biodata, riwayat keorganisasian, training dan kegiatan ekskul apa yang pernah diikuti, prestasi-prestasi yang pernah diraih, dan yang terakhir adalah membuat esay.

Semua form ku isi penuh sehingga melebihi kolom yang disediakan, dan terpaksa membuat kolom baru. Sampai pada pembuatan essay, ku berhenti. Aku sangat jarang sekali membuat essay, apalagi dengan bahasa inggris. Ada dua pilihan tema dalam pembuatan essay, pertama tentang pemuda dan perkembangan komunitas, yang kedua adalah peran pemuda dalam mengimplementasikan UU kepemudaan. Ku bingung memilih yang mana, karena tidak begitu mudah membuat essay dengan dua tema tersebut.

Aku pun berusaha dan berpikir keras untuk membuat essay. Ku bertanya-tanya kepada teman-teman, meminta pendapat mereka berkaitan dengan tema essay. Aku pun mencari artikel-artikel dari internet yang berhubungan dengan itu. Sampai pada akhirnya dua hari sebelum deadline pengumpulan formulir, ku membaca blog salah satu dari temanku yang menginspirasiku dalam pembuatan essay. Langsung saja ku buat essayku dengan tema pemuda dan perkembangan komunitas.

Pertama-tama, ku buat essay dengan bahasa indonesia. Kemudian ku terjemahkan ke bahasa inggris dengan bantuan kamus dan mbah google. Setelah selesai, ku baca ulang dan koreksi kembali. Setelah merasa sudah puas dengan tulisanku, aku meminta pendapat teman-teman tentang tulisanku, mulai dari tata bahasa inggrisnya dan isinya. Dan pada hari terakhir, baru ku kirim formulir beserta foto, scan KTP, dan essay yang kubuat via email. Setelah pengiriman, ku cek kembali berulang-ulang apakan sudah terkirim apa belum, karena ku takut, emailku tidak masuk.

Setelah itu, ku sangat berharap sekali bisa ikut tes seleksi. Aku sudah membayangkan diriku berada di kapal pesiar yang belayar di lautan luas. Ku bayangkan diriku berada di jepang dan tinggal dengan warga sana. Berbicara sehari-hari dengan bahasa jepang. Dan melihat keindahan-keindahan alam dan keragaman budayanya. Pengumuman lolos seleksi berkas pada tanggal 14 april. Mulai setelah pengiriman, ku banyak-banyak berdoa agar aku dapat mengikuti seleksi ini, pintu pertama yang harus ku lewati untuk menggapai impianku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib