Sabtu,
23 Mei 2015
Perjalanan hari ini tidak kalah seru
dengan kemarin, meskipun ada kendala cuaca sehingga bikin agak kecewa. Hari ini
kami pergi ke beberapa tempat dan menonton pertunjukan budaya cina di Shenzhen, China. Bangun pagi
agak kesiangan, karena emang semalem agak meriang, jadi pules banget tidurnya.
Setelah mandi dan bersiap-siap, aku berangkat menuju tempat makan di hotel yang
ternyata rame dan harus ngantri dulu, karena tempatnya tidak memadai. Untuk
sarapan pagi ini aku makan bubur saja sama buah-buahan untuk mengisi tenaga buat di
perjalanan.
Setelah sarapan selesai, kami
serombongan bis D kumpul di lobbi terlebih dahulu sambil menunggu anggota yang
lain dan menunggu bis datang. Kami berangkat dari hotel sekitar jam 8 pagi.
Destinasi pertama yang kami kunjungi adalah toko batu giok. Kalo tour guidenya
sih bilang mau ke museum batu giok. Tapi ternyata pas nyampe sana lebih
terlihat seperti toko, dan ujung-ujungnya jualan. Saat pertama datang ke sana,
kami dijelaskan beberapa hal tentang batu giok, dari mana diambil, di daerah
mana asalnya, bagaimana ciri-ciri batu giok yang asli, macam-macam jenis dan
bentuknya, dan lain-lain.
Sepasang patung singa. Ini terbuat dari batu giok loh.. |
Di sini terdapat sepasang patung seperti singa yang
ditengahnya terdapat batu bola. Sepasang singa ini berbeda kelamin, yang satu
laki-laki, dan yang satunya perempuan. Bedanya, kalo laki-laki, kaki kanannya
di depan dan tidak mempunyai pantat (lubang anus) sedangkan perempuan kaki
kirinya di depan dan punya pantat. Konon katanya, maksud dari patung tersebut,
mengapa singa laki-lakinya tidak berpantat, karena laki-laki adalah orang yang
tugasnya mencari uang dan menampungnya, sedangkan perempuan (yang berpantat)
adalah yang tugasnya ngabisin uang, haha… (bener ga tuh?). Sepasang patung ini
juga diyakini dapat memberikan keberuntungan bagi pemiliknya. Bola yang berada
ditengahnya dapat menyala dalam kegelapan, karena bola tersebut dapat menyimpan
cahaya. Batu itu juga fungsinya bisa dijadikan sebagai alat pijat kalo lagi
pegel-pegel (tapi bukan seukuran kaya yang di foto di atas ya… lebih kecil lagi
ukurannya seukuran bola bekel).
Orang cina itu memang sangat suka sekali berjualan.
Disaat menjelaskan tentang keuntungan dan khasiat dari sepasang patung singa
dan bola batu itu, mereka langsung aja bilang harganya sekian, kalo beli sekian
dapet sekian, kalo ukurannya gini harganya sekian. Bener-bener jualan, disaat
kami tidak kepikiran buat belanja. Awalnya ada yang mau beli. Tapi seperti
biasa, ditawar dulu. Barangnya lebih murah kalo belinya kolektif. Tapi karena
yang minat sedikit karena mungkin terlalu mahal, akhirnya meraka menawarkan
perhiasan, yaelah… pantang menyerah. Perhiasan yang dijual semuanya ada batu
gioknya, mulai dari cincin, gelang, kalung, anting, dan ada juga
gantunga-gantungan. Harganya bervariasi tapi memang cukup mahal sih… yang
paling murah gantungannya yang dijual 100 CNY dapet 5 biji. Oh iya, di Shenzhen
ini mata uang yang sering dipake adan China Yuan (CNY), tapi HK$ juga masih
berlaku, Cuma susah kembaliannya. CNY ini kursnya lebih tinggi loh dari HK$. 1
CNY = Rp 2.100.- dan katanya, karena cina negaranya terus berkembang, kursnya
pun semakin lama semakin tinggi.
Destinasi selanjutnya adalah toko barang-barang yang
terbuat dari serat bambu. Tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat batu giok
tadi. Seperti di batu giok, awalnya kami dijelaskan dulu tentang serat bambu,
apa kelebihannya dibandingin kapas, produknya apa aja, dan sekaligus ada demo
tentang produknya. Produknya bermacam-macam, mulai dari pakaian (baju kaos,
daleman pria dan wanita, celana, kaos kaki, sweater, dll), handuk badan dan
handuk tangan, bantal, seprai, sapu tangan, serta ada produk makanan dan
minumannya. Kemudian kami ditawarkan produk-produk meraka dengan berbagai
diskon jika belinya kolektif. Aku dan adekku hanya beli handuk kecil saja, dan
handuk kepala buat adekku. Disini juga dijual snack-snack murah seharga 100 CNY
untuk 12 macam. Pas ku lihat, ternyata tidak semua snacknya buatan Cina, ada
juga snack Tailan dan Malaysia.
Melihat demo serat bambu |
Serat bambu ini ternyata memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan kapas, diantaranya bahan kainnya yang sangat halus, tidak bau apek
jika lembab, mudah dihilangkan nodanya walaupun berminyak dan tidak perlu pakai
sabun dihilangkannya, cukup dengan air saja dan dikucek-kucek. Baunya pun hilang
walaupun tidak pake sabun. Dan mudah dan cepat menyerap air. Kelebihannya itu
bukan cuma disampaikan saja tapi juga didemokan oleh petugas disana dan memang
begitu benarnya, Hebat.
Selesai dari toko serat bambu, waktu pun sudah masuk
siang, sehingga kami mampir dulu ke restoran untuk makan siang. Hidangannya
tidak beda jauh dengan restoran yang kemaren. Oh iya, ketika makan di restoran
cina ini, kami selalu disuguhkan teh cina, coca-cola, dan bir. Jika kita mau
minta air putih, maka harus menukarkannya dengan salah satu dari cola atau bir.
Perut sudah terisi, energi kembali penuh, perjalanan
dilanjutkan. Tujuan selanjutnya adalah salah satu destinasi wisata
internasional dan ramai dikunjungi wisatawan asing, Window of The World. Di
sini kita dapat melihat dan merasakan berada di beberapa negara dalam waktu
singkat, karena di sini terdapat replika-replika bangunan-bangunan yang
terdapat di seluruh dunia. Contoh, Menara Eifel di Paris, Menara miring Piza
Itali, Tajmahal India, Air terjun Niagara di Amerika, bahkan Candi Borobudur
dan Prambanan juga ada di sini.
Foto di depan Window of The World |
Pertama-tama kami foto group dulu di sini, foto grup
bis D. Setelah itu kami berkeliling dengan semacam odong-odong gitu kalo di
Indo. Awalnya ada tempat – tempat perhentian saat berkeliling selama 3 menit
untuk foto-foto. Tapi karena kebanyakan orang pengennya lanjut, jadinya
langsung jalan aja sampai tempat awal naik tadi. Kami berpikir pengen
jalan-jalan bebas biar ga terburu-buru dibatesin 3 menit, makanya kami langsung
jalan saja. Tapi ternyata setelah selesai keliling pake odong-odong, ternyata
hujan deras yang mengharuskan kami berteduh dan ga bisa keliling lagi. Kecewa
banget memang, karena tempatnya bagus-bagus banget buat foto dan buat pamer ke
orang laen kalo pernah jalan-jalan ke banyak negara, hehe.. tapi ga kesampean
gara-gara hujan. Diantara tempat yang paling bagus buat foto menurutku adalah
air terjun Niagara dan menara Eifel. Tapi karena hujan, Cuma sempet foto di
menara eifel aja.
Menara Eifel.... |
Sempet kecewa di Window of The World karena hujan, hal itu sedikit
terobati dengan menonton China Folk Culture Village and Splendid China Show.
Tempatnya tidak terlalu jauh dari Window of The World. Sebenernya
pertunjukkannya terbagi 2, yaitu pertunjukkan indoor dan semi outdoor. Tapi
karena hujan, yang semi outdoor pun tidak dipertunjukkan. Disana kami
dipertontonkan tarian-tarian dari cina dan juga pertunjukan kolosal selama
kurang lebih 1 jam. Perpaduan antara para pemainnya, pencahayaan, suara, serta
grafik yang bagus membuat pertunjukan ini terkesan spektakuler. Kapasitas
penontonnya juga sangat banyak sekitar 1000an orang.
Di dalam ruang show |
Seharusnya setelah nonton show indoor, nonton show
lagi yang semi outdoor. Katanya shownya lebih bagus karena malam hari dengan
memainkan pencahayaan dan juga api-api dengan akrobatik. Tapi hujan
menggagalkan itu, akhirnya kami langsung makan malem saja di restoran belakang
tempat show.
Waktu sudah malam menunjukkan pukul 19.00 waktu
Cina. Kami pun langsung saja pulang menuju hotel. Dan seperti malam sebelumnya,
bagi yang mau belanja bisa pergi ke Louhu mall lagi. Nah, malem ini karena ga
meriang lagi, aku penasaran pengen jalan-jalan keluar hotel. Akhirnya aku ikut
aja rombongan ibu-ibu belanja ke Louhu mall bareng adek. Ceritanya seperti yang
pernah ku ceritakan di postingan sebelumnya tentang tawar-menawar harga barang
yang sangat kocak untuk dilihat.
Malem ini aku harus istirahat yang cukup, karena
esok harinya adalah hari yang paling ditunggu-tunggu, Disneyland Hongkong… Huh,
udah ga sabar lagi rasanya pengen kesana. Mesti nyiapin tenaga biar kuat
jalan-jalan keliling naek wahana-wahana di sana. Ok, ceritanya dilanjutkan ke
postingan selanjutnya….
lanjut ke cerita di disneyland
lanjut ke cerita di disneyland
Tidak ada komentar:
Posting Komentar