Seharian di kapal membuatku agak
jenuh. Meskipun sebenarnya banyak agenda setiap waktunya di kapal, tapi
menurutku tidak terlalu menarik. Yang kulakukan hanyalah makan,
keliling-keliling kapal, dan duduk santai di teras deck 7, yang merupakan
favoritku jika tidak ada kerjaan. Bahkan bisa sampai tertidur pulas di kursi
santainya, bangun-bangun sudah waktu makan siang.
jadi nahkoda kapal (boongan...) |
istirahat di kursi santai deck 7 |
Untuk makan siang kali ini, aku mencoba di Bella Vista. Katanya,
kalo makan disini harus berpakaian formal dan mengenakan sepatu. Ku pakai
kemeja biasa dan sepatu. Dengan agak ragu-ragu, aku dan omku masuk ke dalam
restoran. Sebelumnya gesek kartu dulu dan diberi no. tempat duduknya. Di dalam
aku sedikit terkejut. Restoran ini yang biasanya orang-orang kaya datengin. Pelayan-pelayannya
berpakaian formal dan berdasi. Memasangkan serbet di atas paha kami, membawakan
menu dan menuliskan pesanan makanan. Terdapat tiga hidangan, hidangan pembuka,
inti, dan penutup. Setiap hidangannya diantarkan secara bergantian, tidak
sekaligus. Pertama hidangan pembuka, beberapa menit kemudian, baru datang
hidangan intinya, dan setelah habis, baru hidangan penutup.sebenarnya kita bisa
memesan sepuasnya disini, asalkan menu yang gratisan. Karena disini juga ada
menu yang berbayar. Tapi karena merasa tidak enak, ya sudah, ga jadi pesan
lagi. Padahal kurang kenyang makan disini. Sempat berniat ingin ke
mediterranean, tapi karena waktunya sudah habis, tidak jadi deh!
Pada pukul 15.15 waktu kapal, kami menonton Spotlight :
Crew Show di The Lido. Ini adalah pertunjukan yang disajikan oleh
kru kapal yang biasanya melayani kami selama di kapal. Mereka menampilkan
tarian-tarian, nyanyian, dan teatrikal drama musikal. Di sini kami bebas
mengambil gambar dan merekamnya. Tidak seperti pertunjukan sulap yang tidak
boleh difoto sama sekali. pertunjukannya bagus-bagus dan sangat menghibur.
Crew Show |
Tepat pada pukul 19.00 waktu kapal, kami tiba di pelabuhan
Phuket, Thailand. Walaupun sudah jam 7, tapi masih sangat terang. Waktu di
Tailan sama seperti di Indonesia Barat. Di sini kami hanya diberikan waktu
beberapa jam saja. Jam 2 pagi waktu kapal harus sudah berada di dalam kapal. Jadi
sekitar jam 1 waktu Tailan, sudah selesai keliling-kelilingnya.
tiba di Phuket |
Di Phuket ini tidak terlalu berkesan. Lingkungannya tidak
menciri khaskan Tailan, hampir mirip seperti di Indonesia. Katanya, Phuket
terkenal dengan keindahan alamnya, contohnya seperti Patong Beach dan Pipi
Island (ga tau deh tulisannya bener pa nggak?!), yang katanya merupakan
pulaunya James Bond. Tapi karena kami ke sininya malam hari, yang mo diliat
apanya?!jadilah kami hanya berlkeliling ke tempat-tempat souvenir saja untuk
belanja. Sebenarnya di pelabuhannya saja sudah seperti pasar, banyak
pedagang-pedagang yang menjajakan dagangannya. Harganya pun cukup murah. Tidak jauh
beda dengan indonesia. Mata uang yang digunakan adalah Baht. 1 baht
sekitar Rp 312,-.Di sini aku membeli kaos-kaos, kain khas Tailan dan juga
gantungan-gantungan kunci. Oh iya, aku juga membeli sebuah replika Tuk-Tuk,
istilah dari taksinya Tailan yang merupakan kendaraan khas di sana. Bentuknya seperti
bajaj, tapi agak besaran lagi.
suasana di pelabuhan Phuket |
pelabuhan Phuket |
Dengan rombongan sekitar 20an orang, kami berkeliling
sekitar Phuket, menggunakan 2 mobil carteran. Pertama kami mengunjungi Sri
Bhurapa Orchid, tempat menjual snack-snack khas Tailan. Sekitar 20-30
menit perjalanan dari pelabuhan menuju tempat ini. Mayoritas makanannya sama seperti snack
di Indonesia, seperti manisan, makanan olahan kacang, dll. Harganya standar,
tidak terlalu mahal. Aku tidak membeli apa-apa disini. Di Indonesia juga
banyak, pikirku.
Mampir ke Sri Bhurapa Orchid |
di dalam Sri Bhurapa Orchid |
Perjalanan dilanjutkan ke Phuket Junction, sebuah Mall
besar pusat perbelanjaan di Phuket. Di sini terdapat replika kapal layar yang
besar di kolam tengah-tengah mall. Aku rasa ini tempat yang seharusnya tidak
kami kunjungi. Kalo cuma mall doang sih di Jakarta juga banyak yang besar dan
mewah yang tidak kalah dengan di Tailan. Aku juga tidak mengeluarkan uang
sepeser pun di sini. Hanya berjalan-jalan sekitar mall yang memang cukup besar.
replika kapal layar di Mall |
Setelah sekitar 1 jam berada di mall, kami melanjutkan
keliling kami ke Pathong Beach. Waktu yang ditempuh sekitar setengah
jam. Ini merupakan suatu kawasan pesisir pantai. Karena sudah tengah malam,
jadi tidak bisa melihat pemandangan pantainya. Tapi sekilas seperti pantai Kute
di Bali. Di sini kami berbelanja lagi. Berjalan menelusuri pertokoan di
pinggir-pinggir jalan, akhirnya dapat toko yang pas. Kami berhenti untuk
membeli pernak-pernik khas Tailan. Di sinilah tempatku membeli kain dan replika
tuk-tuk.
Pathong Beach in Night |
Selesailah sudah touring di Tailan. Kami semua
langsung masuk ke kapal kembali setelah turun dari mobil. Tidak terlalu
berkesan memang. Tapi cukup membuatku terhibur dengan jalan-jalan sekitar
Phuket. Kapal pun berangkat pukul 03.00 pagi waktu kapal. Pemberhentian kami
selanjutnya adalah Langkawi, Malaysia.
Continue
to the next post...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar