Tebarkan Iman dengan Cinta, Ubah Dunia dengan Prestasi, Dan Jadikan Hidup Penuh Arti....

Full width home advertisement

My Stories

Post Page Advertisement [Top]


Pelabuhan di Langkawi, Malaysia

Sudah tiga hari ku tinggalkan indonesia dan berada di atas kapal. Pagi hari ku jalani seperti biasanya, sarapan dan jalan-jalan keliling kapal sambil menunggu kapal berlabuh di Langkawi, Malaysia. Kapal berlabuh di pelabuhan sekitar jam 11.00 waktu kapal.

Setibanya di Langkawi, kami menaiki bas persiaran atau kalo bahasa indonesianya bus  pariwisata. Kami ditemani oleh seorang guide Malaysia. Dalam perjalanan, kami dijelaskan tentang pulau Langkawi, yang merupakan pulau terbesar di Malaysia. Pulau ini dikelilingi oleh 99 pulau. Asal nama langkawi itu sendiri terdiri dari dua kata, yaitu ‘Lang’ dan ‘Kawi’. Lang itu berarti Elang dan Kawi berarti batu kapur kemerahan. Jadi Langkawi berarti Elang yang berwarna kemerahan. Lambang dari Langkawi saja adalah burung elang yang sedang mengepakkan kedua sayapnya.

inilah lambang Langkawi

Tempat pemberhentian pertama kami di Langkawi adalah gunung Mat Cincang, gunung tertinggi kedua di Langkawi setelah Gunung Mat Raya. Ketinggian gunung mencapai 700 meter diatas permukaan laut. Kami naik ke puncak gunung dengan menaiki cable car atau kereta gantung, yang sudut kemiringannya sampai 60o.setiap kereta gantung dapat dinaiki maksimal 6 orang. Ketika berada di kereta gantung, kita dapat melihat pemandangan yang indah. Hutan-hutan seperti hamparan karpet hijau, air terjun, dan juga pemandangan laut yang biru.terdapat dua pemberhentian kereta, pada ketinggian sekitar 600 meter dan juga pada puncak gunung. Di puncak gunung tersebut kita dapat melihat keseluruhan pulang langkawi dan sebagian negara Tailan.  Di puncak gunung ini juga kita dapat menaiki Sky Bridge (jembatan gantung). Jembatan yang panjangnya kira-kira 410 kaki ini membentuk setengah lingkaran dan memotong 2 gunung di pulau Langkawi. Tapi sayang sekali, kami tidak dapat menelusuri jembatan tersebut, karena sedang dipakai untuk syuting film.

naik Cable car

suasana di puncak gunung
di puncak gunung
sky bridge

foto di depan pintu masuk

Setelah menikmati pemandangan dari atas gunung, kami singgah sebentar di warung makan untuk makan siang.  Seperti warung-warung di Indonesia, di sini kami dihidangkan makanan seperti di Indonesia dan kami mengambil sendiri makanannya (makan prasmanan lah..). Ketika makan di sini, aku merasa sudah berada di Indonesia. Suasananya pun tidak jauh beda dengan Indonesia. Lain halnya dengan di Kapal yang sering menyajikan hidangan-hidangan luar.

Setelah perut terisi, kami langsung melanjutkan perjalanan kami ke Beras Terbakar, yang berada di Padang Mat Sirat. Beras terbakar ini adalah sebuah pasar. Konon, dahulu di tempat ini memang tempat dibakarnya beras-beras. Cari sendiri lah ceritanya, karena aku pun tidak terlalu memperhatikan ketika guide sedang menjelaskannya, jadi lupa. Di sini kami berbelanja pernak-pernik khas langkawi, mulai dari kaos, kain, gantungan kunci, dan kerajinan tangan yang lain. Harganya vukup murah. Di sini aku tidak banyak berbelanja, hanya membeli gantungan kunci saja, itu juga tidak banyak, karena aku pikir, setelah ini pun kami akan mampir ke tempat perbelanjaan yang lain.


Perjalanan pun dilanjutkan ke Duty Free Zone, sebuah tempat perbelanjaan yang bebas cukai. Ngomong-ngomong tentang barang bebas cukai, di Langkawi ini ada 5 barang yang bebas cukai, jadi harganya lebih murah, yaitu, bir, rokok, coklat, alat-alat masak, dan juga mobil. Harga mobil disini terbilang sangat murah bila dibandingkan dengan di Kuala Lumpur. Ga tahu deh kalo dibandingin dengan di Jakarta. Katanya, harga mobil di sini bisa 3x lebih murah dibanding di Kuala Lumpur. Tapi syaratnya, mobil tsb hanya boleh dipakai di daerah Langkawi saja, tidak boleh dibawa keluar. Kalaupun dibawa keluar wilayahnya, ada batas waktu maksimalnya pertahun.

Di duty free zone ini aku bingung mau beli apa. karena selain kelima barang yang disebutkan diatas (kecuali mobil, tidak dijual disini), harganya cukup mahal. Tersedia juga pernak-pernik khas Langkawi di sini, tapi bila dibandingkan dengan harga di Beras Terbakar, harganya lebih mahal. jadi agak nyesel ga ngeborong di sana aja tadi. Ya sudah, yang ku beli di sini cuma coklat-coklat saja. Bisa dibilang, disini merupakan surganya pecinta coklat, karena banyak jenis coklat yang dijual disini dan juga harganya murah.

Selesailah sudah perjalanan kami di Langkawi. Ya... begitu saja memang. Sebenarnya masih banyak tempat wisata lain di Langkawi. Salah satunya yang sangat ingin ku kunjungi adalah Underwater World, akuarium terbesar di Malaysia, dimana terdapat lebih dari 500 jenis binatang air dan lebih dari 100 tempat spesial binatang yang langka dan banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya itu juga masuk agenda tour kami di Langkawi, jika saja cuacanya buruk dan tidak bisa naik ke puncak gunung Mat Cincang dengan Cable Car. Jadinya tour akan dialihkan ke sini (Underwater World). Tempatnya pun bersebelahan dengan duty free zone dan tidak jauh dengan pelabuhan kapal. Kami kembali ke kapal pada pukul 5 sore, karena kapal akan berangkat pukul 6 sore waktu kapal.

tampak depan gedung Underwater World

Sampai di kapal, kami langsung menuju ke kabin masing-masing. Istirahat sejenak, kemudian bersiap-siap untuk acara selanjutnya, yaitu Captain’s Cocktail at Grand Piazza dan juga Gala Dinner at Bella Vista. Kami diharuskan berpakaian formal dan bersepatu. Aku pun mengenakan kemeja, dasi, celana bahan, sepatu dan juga jas hitam. Sudah seperti seorang pengusaha saja (amiiin...). Padahal hanya untuk makan saja, hehe...  Setelah siap, aku pun menuju Grand Piazza untuk berfoto bareng dengan kapten kapal. Tapi aku tidak melihat rombonganku di sana, ya sudah, langsung saja aku dan omku menuju Bella Vista untuk Gala Dinner. Setelah sampai disana, ternyata belum pada dateng, kami berdua pun balik lagi ke Grand Piazza, dan di tengah perjalanan, kami bertemu dengan rombongan kami yang menuju ke Bella Vista. “Ya... tadi kemana? Ga ikut foto bareng kapten deh!” kata salah seorang dari rombongan kami.

At Bella Vista, kami sudah memesan tempat sebelumnya untuk rombongan kami, jadi tidak perlu khawatir dengan tempatnya. Seperti biasa di Bella Vista, kami dilayani oleh pelayan-pelayan yang ramah, diberikan menu dan mencatatkan makanan yang kita pesan, hidangan pembuka, inti, dan penutup. Sambil menunggu makanan datang, kami diiringi oleh irama piano yang merdu yang dimainkan oleh pianis berkebangsaan Malaysia. Tapi lagu-lagu yang dimainkannya ada yang dari Indonesia lho! Kemudian, kami dikejutkan dengan pertunjukan dari staff restoran tersebut. Mereka tiba-tiba keluar dengan membawa bendera-bendera negara-negara mereka masing-masing. Dan ternyata, ada bendera Indonesia juga! Denger-denger, katanya sih ada sekitar 200 karyawan yang bekerja di kapal ini yang berkebangsaan Indonesia. Salah seorang dari mereka memperkenalkan diri dan mengenalkan kepada kami Chef yang memasakkan makanan untuk kami.
gala dinner di Bella Vista

Pukul 21.30 waktu kapal, kami menonton pertunjukan lagi di Lido. Setelah makan, kembali ke kabin dan berganti pakaian. Lanjut saja kami ke Lido, karena akan melihat Gala Show : ‘Somewere in Time’, sebuah pertunjukan teatrikal musik dan juga berbagai pertunjukan akrobatik seperti penari roller skate, manusia karet dengan tubuhnya yang lentur dapat melekuk-lekukkan tubuhnya sebebasnya, bergelayutan di udara, dll. Sayangnya, kami tidak boleh mengambil gambar dan juga merekamnya.


Esok harinya kami kembali ke pelabuhan Singapur dan akan berlabuh pada pukul 15.00 waktu kapal. Lalu kami langsung menuju airport untuk kembali ke Jakarta. Tapi ada pengalaman berkesan pada hari ini yang tidak akan ku lupakan. Apa itu?

Continue to the next post....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib