Tebarkan Iman dengan Cinta, Ubah Dunia dengan Prestasi, Dan Jadikan Hidup Penuh Arti....

Full width home advertisement

My Stories

Post Page Advertisement [Top]


                Seharian di kapal membuatku agak jenuh. Meskipun sebenarnya banyak agenda setiap waktunya di kapal, tapi menurutku tidak terlalu menarik. Yang kulakukan hanyalah makan, keliling-keliling kapal, dan duduk santai di teras deck 7, yang merupakan favoritku jika tidak ada kerjaan. Bahkan bisa sampai tertidur pulas di kursi santainya, bangun-bangun sudah waktu makan siang.

jadi nahkoda kapal (boongan...)

istirahat di kursi santai deck 7

Untuk makan siang kali ini, aku mencoba di Bella Vista. Katanya, kalo makan disini harus berpakaian formal dan mengenakan sepatu. Ku pakai kemeja biasa dan sepatu. Dengan agak ragu-ragu, aku dan omku masuk ke dalam restoran. Sebelumnya gesek kartu dulu dan diberi no. tempat duduknya. Di dalam aku sedikit terkejut. Restoran ini yang biasanya orang-orang kaya datengin. Pelayan-pelayannya berpakaian formal dan berdasi. Memasangkan serbet di atas paha kami, membawakan menu dan menuliskan pesanan makanan. Terdapat tiga hidangan, hidangan pembuka, inti, dan penutup. Setiap hidangannya diantarkan secara bergantian, tidak sekaligus. Pertama hidangan pembuka, beberapa menit kemudian, baru datang hidangan intinya, dan setelah habis, baru hidangan penutup.sebenarnya kita bisa memesan sepuasnya disini, asalkan menu yang gratisan. Karena disini juga ada menu yang berbayar. Tapi karena merasa tidak enak, ya sudah, ga jadi pesan lagi. Padahal kurang kenyang makan disini. Sempat berniat ingin ke mediterranean, tapi karena waktunya sudah habis, tidak jadi deh!   

Pada pukul 15.15 waktu kapal, kami menonton Spotlight : Crew Show di The Lido. Ini adalah pertunjukan yang disajikan oleh kru kapal yang biasanya melayani kami selama di kapal. Mereka menampilkan tarian-tarian, nyanyian, dan teatrikal drama musikal. Di sini kami bebas mengambil gambar dan merekamnya. Tidak seperti pertunjukan sulap yang tidak boleh difoto sama sekali. pertunjukannya bagus-bagus dan sangat menghibur.

Crew Show

Tepat pada pukul 19.00 waktu kapal, kami tiba di pelabuhan Phuket, Thailand. Walaupun sudah jam 7, tapi masih sangat terang. Waktu di Tailan sama seperti di Indonesia Barat. Di sini kami hanya diberikan waktu beberapa jam saja. Jam 2 pagi waktu kapal harus sudah berada di dalam kapal. Jadi sekitar jam 1 waktu Tailan, sudah selesai keliling-kelilingnya.

tiba di Phuket
Di Phuket ini tidak terlalu berkesan. Lingkungannya tidak menciri khaskan Tailan, hampir mirip seperti di Indonesia. Katanya, Phuket terkenal dengan keindahan alamnya, contohnya seperti Patong Beach dan Pipi Island (ga tau deh tulisannya bener pa nggak?!), yang katanya merupakan pulaunya James Bond. Tapi karena kami ke sininya malam hari, yang mo diliat apanya?!jadilah kami hanya berlkeliling ke tempat-tempat souvenir saja untuk belanja. Sebenarnya di pelabuhannya saja sudah seperti pasar, banyak pedagang-pedagang yang menjajakan dagangannya. Harganya pun cukup murah. Tidak jauh beda dengan indonesia. Mata uang yang digunakan adalah Baht. 1 baht sekitar Rp 312,-.Di sini aku membeli kaos-kaos, kain khas Tailan dan juga gantungan-gantungan kunci. Oh iya, aku juga membeli sebuah replika Tuk-Tuk, istilah dari taksinya Tailan yang merupakan kendaraan khas di sana. Bentuknya seperti bajaj, tapi agak besaran lagi.

suasana di pelabuhan Phuket
pelabuhan Phuket
Dengan rombongan sekitar 20an orang, kami berkeliling sekitar Phuket, menggunakan 2 mobil carteran. Pertama kami mengunjungi Sri Bhurapa Orchid, tempat menjual snack-snack khas Tailan. Sekitar 20-30 menit perjalanan dari pelabuhan menuju tempat ini.  Mayoritas makanannya sama seperti snack di Indonesia, seperti manisan, makanan olahan kacang, dll. Harganya standar, tidak terlalu mahal. Aku tidak membeli apa-apa disini. Di Indonesia juga banyak, pikirku.

Mampir ke Sri Bhurapa Orchid
di dalam Sri Bhurapa Orchid
Perjalanan dilanjutkan ke Phuket Junction, sebuah Mall besar pusat perbelanjaan di Phuket. Di sini terdapat replika kapal layar yang besar di kolam tengah-tengah mall. Aku rasa ini tempat yang seharusnya tidak kami kunjungi. Kalo cuma mall doang sih di Jakarta juga banyak yang besar dan mewah yang tidak kalah dengan di Tailan. Aku juga tidak mengeluarkan uang sepeser pun di sini. Hanya berjalan-jalan sekitar mall yang memang cukup besar.

replika kapal layar di Mall
Setelah sekitar 1 jam berada di mall, kami melanjutkan keliling kami ke Pathong Beach. Waktu yang ditempuh sekitar setengah jam. Ini merupakan suatu kawasan pesisir pantai. Karena sudah tengah malam, jadi tidak bisa melihat pemandangan pantainya. Tapi sekilas seperti pantai Kute di Bali. Di sini kami berbelanja lagi. Berjalan menelusuri pertokoan di pinggir-pinggir jalan, akhirnya dapat toko yang pas. Kami berhenti untuk membeli pernak-pernik khas Tailan. Di sinilah tempatku membeli kain dan replika tuk-tuk.

Pathong Beach in Night
Selesailah sudah touring di Tailan. Kami semua langsung masuk ke kapal kembali setelah turun dari mobil. Tidak terlalu berkesan memang. Tapi cukup membuatku terhibur dengan jalan-jalan sekitar Phuket. Kapal pun berangkat pukul 03.00 pagi waktu kapal. Pemberhentian kami selanjutnya adalah Langkawi, Malaysia.

Continue to the next post...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib