Selasa,
17 April 2012
Bangun pagi, sekitar pukul 03.00, ku sempatkan diri untuk
mendekatkan diri kepada Rabb, memohon kemudahan untuk tes pada hari ini.
Setelah itu, ku membaca – baca lagi materi-materi yang akan diujikan. Aku hanya
berusaha dengan semampuku pada saat ini. Walaupun aku tidak akan tahu bagaimana
hasilnya, tapi aku percaya bahwa Allah pasti akan memberikan pilihan yang
terbaik bagi hamba-Nya yang sudah berusaha dan selalu mengingat dan berdoa
kepada-Nya. Setelah shalat shubuh dan mempersiapkan diri, aku langsung pamit
kepada teman-teman sekontrakan, meminta doa mereka untuk kemudahan dalam tes. Berangkat
dari kontrakan sekitar pukul 06.00.
Perjalanan ke cibubur cukup lancar, walaupun terkadang macet.
Dengan bertanya-tanya kepada orang-orang, akhirnya aku sampai di Buperta Cibubur
sekitar pukul 07.15. Acara berlangsung tepatnya di Graha seni Cut Nyak Dien. Setelah
registrasi ulang, menyerahkan formulir pendaftaran, aku mencari ilham, temanku
yang juga ikut seleksi ini. Kami pun duduk bersebelahan. Mengobrol-ngobrol
sambil menunggu acaranya dimulai dan berkenalan dengan peserta lain. Ternyata
banyak juga pesertanya. Sekitar 150 orang jumlah peserta yang mengikuti seleksi
ini untuk semua program. Yang ikut SSEAYP sekitar 23 orang. Yang paling banyak
adalah peserta program Indonesia – Kanada yang berjumlah kurang lebih 37 orang.
Serangkaian acara akan kami lalui hari ini. Acara pertama
adalah upacara pembukaan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan
juga sambutan-sambutan dari orang-orang yang bersangkutan, yaitu, ketua PCMI
dan Kepala Bidang Kepemudaan - Kementrian Pemuda dan Olahraga. Acara dilanjutkan
dengan pelantikan para alumni yang baru saja pulang dari negara pelaksana
program. Ketika melihat pelantikan itu, membuatku iri dan juga bersemangat untuk
terus berusaha memperoleh kesempatan menjadi duta negara dalam program
pertukaran pemuda antar negara ini.
Selesai pelantikan alumni, kami dijelaskan tentang
program-program yang diadakan, aktifitas apa saja yang akan diselenggarakan
dalam program itu dan juga diperlihatkan foto-foto para alumni yang sudah
mengikuti program ini. Semakin dijelaskan tentang programnya, semakin menambah
semangatku untuk terus berusaha dan berjuang memperoleh program ini.
Salah satu kegiatan yang sangat menarik perhatianku dalam
program ini adalah ‘Homestay’. Kita akan dipasangkan dengan orang asli negara
yang kita tuju, dan juga tinggal bersama ‘host parent’, orang tua sementara
kita selama mengikuti program ini. Sudah kubayangkan, tinggal bersama My ‘Host
parent’ di negara lain, tinggal bersama mereka dengan rukun, dan mempelajari
adat dan budaya mereka disana.
Penjelasan tentang semua program pun selesai. Setelah itu
adalah acara inti, yaitu Tes Seleski PPAN 2012. Kali ini aku hanya bisa
bertawakkal dan berdoa saja, karena sebelumnya aku sudah berikhtiar. Dengan bermodal
keyakinan dan optimis akan lolos tes tulis, ku kerjakan semua soal yang diberi.
Di saat mengerjakan tes tulis, kami semua diperintahkan untuk mengenakan kaos
yang sudah diberi dan juga memasang no. peserta masing-masing. Aku mendapat no.
peserta 12611. Tes tulis terdiri dari tiga macam, pertama adalah 60 soal pilihan
berganda berbahasa indonesia, mengenai kepemerintahan, pariwisata, kesenian,
budaya, UU, pengetahuan internasional, dan sejarah indonesia. Kedua adalah 40 soal
toefl bahasa inggris, dan yang ketiga adalah essay. ‘Hah, esay lagi!!!’ ya,
dalam tes tulis ini kita disuruh buat esay lagi dengan tema yang berbeda dengan
yang terdapat di formulir pendaftaran. Dan semua itu harus diselesaikan dalam
waktu 90 menit.
Aku merasa kesulitan dalam mengerjakan soal berbahasa
indonesia. Semuanya ku isi sebisaku saja. Dan tidak sedikit pula yang ku isi
asal-asalan. Maklum saja, persiapanku yang belum matang membuatku bingung
mengerjakan soal-soal yang tersedia. Tapi, untuk soal toefl bahasa inggris, ku
kerjakan dengan lancar, tanpa ada halangan. Lumayan gampang. Sampai pada soal
esay, ku berhenti sejenak. Dan ternyata masih ada waktu 1 jam untuk mengerjakan
esay. Berarti, dari tadi aku mengerjakan soal b. Indonesia dan b. Inggris hanya
dalam waktu 30 menit saja! Ku mulai berpikir, apa yang akan ku buat untuk esay
ini. Dalam pembuatan esay kali ini, disediakan 3 tema, yaitu, My Contribution
to my community, MDG’s, dan UU kepemudaan. Aku pun mengambil tema yang pertama,
karena berkaitan dengan esay yang ku buat pada saat pendaftaaran.
Waktu menunjukan pukul
12.00 siang. Tes pun selesai. Semua peserta mengumpulkan lembar
jawabannya sesuai dengan program masing-masing. Setelah itu kami makan siang
yang sudah disediakan. Diberi waktu sekitar 1 jam sampai pukul 13.00 untuk
istirahat, makan, dan sholat. Acara pun dilanjutkan dengan penyampaian
materi-materi kepemudaan, sambil menunggu pengumuman. Dari tes tulis ini, akan
diambil 10 nilai tertinggi untuk mengikuti tes wawancara dan keseniaan esok
hari.
Hari sudah menjelang petang. Jarum jam sudah menunjuk ke arah 17.00. Ku lihat para panitia dan juga kakak-kakak
alumni mulai berdatangan masuk ke
ruangan kembali. Mungkin sudah waktunya pengumuman, pikirku. Dan ternyata
benar. Panitia memberi tahu kami tempat-tempat penempelan lembar 10 nilai
tertinggi untuk mengikuti tes selanjutnya.”Untuk peserta SSEAYP, bisa lihat
pengumuman yang di tempel di pintu masuk.” Ujar salah satu panitia. Kami semua
langsung menuju tempat-tempat yang telah ditentukan. Dengan perasaan deg-degan,
ku berjalan menuju pintu masuk ruangan. Ku lihat sudah banyak orang mengerumuni
pintu. Ekspresi mereka bermacam-macam, bagi yang lolos, senang, bagi yang
tidak, terlihat agak kecewa. Karena pintunya terbuat dari kaca gelap, aku
melihat pengumuan dari belakang pintu. Mencari no. peserta 12611, ku lihat
tulisan SSEAYP dan dibawah tulisan itu terdapat 10 no. peserta nilai tertinggi.
Dari mulai urutan 1 ku lihat no. peserta-peserta yang lolos. Sampai ku berhenti
di no.urut 8, 1 2 6 1 1. Hah! Itu nomorku. Merasa tidak percaya, ku lihat lagi kartu
peserta yang diberi, ternyata memang benar, nomorku adalah 12611. Kemudian ku
bergegas melihat kembali pengumuman dari depan pintu. Berdesak-desakan dengan
peserta lain yang ingin melihat pengumuman. Dan benar! Nomorku ada di urutan ke
delapan, dengan nilai 61,2. Alhamdulillah.... aku lolos tes tulis ini. Aku pun
merasa senang dan agak sedikit tidak percaya dengan hasil ini. Ini merupakan
suatu keberuntungan. Untung saja tidak ada 3 orang lagi yang nilainya lebih tinggi
dariku. Jika ada, mungkin aku tidak akan lolos tes ini.
Kemudian aku menghampiri temanku. Dengan wajah gembira ku
beri tahu kalau aku lolos. Aku tanya dia bagaimana hasilnya, ternyata dia tidak
lolos. Walaupun begitu dia tidak terlihat kecewa dan tetap tersenyum. Dia pun
mendukungku untuk wawancara besok.”Selamat ya Fik!” ucapnya kepadaku. Setelah itu,
para peserta yang lolos, dibriefing selama 30 menit, untuk pemberitahuan tes
besok, apa saja yang harus dipersiapkan. Besok adalah tes wawancara dan
kesenian. “Yang perlu kalian persiapkan adalah Beauty, Brain, dan Behaviour.” Itulah
kata-kata yang paling ku ingat yang disampaikan kakak alumni. Kita harus
berpakaian serapi mungkin, dan memakai pakaian yang cocok untuk penampilan
kesenian. Kita juga harus mempersiapkan materi-materi yang dikeluarkan pada
saat tes tulis tadi. Dan yang tidak kalah penting, kita juga harus
mempersiapkan mental.
Briefing pun selesai, aku pun langsung menuju musholla
untuk sholat maghrib dahulu. Ku panjatkan banyak-banyak syukur kepada Allah,
atas keputusan yang telah Dia tetapkan. Aku pun yakin, bahwa besok pun aku
dapat melalui tesnya dengan mudah. Allah selalu menunjukkan jalan kepada
hamba-hamba-Nya yang yang memiliki kemauan dan sudah berusaha. Dia pasti
menghargai usaha hamba-Nya selama hamba-Nya selalu mengingat-Nya di manapun,
bagaimanapun, dan kapanpun.
apa ada contoh soalnya kak?
BalasHapus